Gelar akademik merupakan bentuk penghargaan resmi atas pencapaian seseorang di bidang pendidikan tinggi. Penulisan gelar yang tepat bukan sekadar formalitas, tetapi juga menunjukkan kesesuaian terhadap aturan kebahasaan dan etika akademik. Salah satu bentuk penulisan gelar yang sering membingungkan adalah gelar S.Pd. (Sarjana Pendidikan) dan M.Pd. (Magister Pendidikan).
Banyak orang, bahkan yang sudah menyandang gelar tersebut, masih keliru dalam menuliskannya. Padahal, kesalahan kecil seperti penempatan titik atau koma bisa dianggap kurang menghargai pencapaian akademik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penulisan gelar S.Pd. M.Pd. yang benar, agar tidak terjadi kesalahan yang berulang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang aturan penulisan gelar akademik S.Pd. dan M.Pd. yang sesuai dengan standar kebahasaan Indonesia, serta memberikan contoh dan panduan yang praktis.
Baca juga: Penulisan Gelar S.Pd yang Benar dan Sesuai Kaidah
Pentingnya Penulisan Gelar S.Pd. M.Pd. yang Benar
Penulisan gelar yang sesuai bukan hanya sekadar mengikuti aturan bahasa, tetapi juga menunjukkan profesionalisme dan kredibilitas seseorang. Terutama bagi para pendidik, dosen, dan tenaga kependidikan, penggunaan gelar secara tepat sangat memengaruhi citra akademik dan institusional.
Dalam konteks SEO dan penelusuran online, penulisan gelar yang tepat juga berperan penting. Nama dan gelar yang ditulis secara konsisten dan benar akan mempermudah pencarian di internet, khususnya dalam profil akademik, publikasi ilmiah, hingga surat menyurat resmi.
Aturan Penulisan Gelar S.Pd. dan M.Pd. Menurut PUEBI
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Permendikbud, penulisan gelar akademik mengikuti aturan baku:
-
Gelar ditulis setelah nama.
-
Setiap singkatan gelar diawali huruf kapital dan diakhiri dengan titik.
-
Gelar dipisahkan dari nama dengan koma.
Contoh penulisan yang benar:
-
Ahmad Faisal, S.Pd.
-
Rina Kartika, S.Pd., M.Pd.
Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, maka gelar ditulis berurutan, dipisahkan oleh koma, dan tetap mengikuti format singkatan resmi.
Kesalahan Umum dalam Penulisan Gelar S.Pd. M.Pd.
Meskipun terlihat sederhana, masih banyak kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan gelar akademik, seperti:
-
Tidak menyertakan tanda titik setelah singkatan (misalnya: S Pd)
-
Tidak menggunakan koma sebelum gelar (misalnya: Ahmad Faisal S.Pd.)
-
Menulis gelar tanpa format kapital (misalnya: s.pd., m.pd.)
-
Menukar urutan gelar (misalnya: M.Pd., S.Pd.)
Kesalahan tersebut bisa memberikan kesan kurang profesional, apalagi dalam dokumen resmi atau publikasi akademik.
Cara Menulis Gelar S.Pd. M.Pd. yang Benar dalam Berbagai Konteks
Penulisan gelar juga perlu disesuaikan dengan konteks penulisan. Berikut beberapa contoh penggunaannya:
1. Dalam Surat Resmi atau Dokumen Akademik
Contoh:
Kepada Yth.
Drs. H. Muhammad Yusuf, S.Pd., M.Pd.
Kepala Sekolah SMAN 1 Bandung
2. Dalam Daftar Nama atau Abstrak Skripsi
Contoh:
Pembimbing:
Rini Arumsari, S.Pd., M.Pd.
3. Di Kartu Nama atau Tanda Tangan Email
Contoh:
Rendy Wicaksono, S.Pd., M.Pd.
Guru Bahasa Indonesia – SMA Cendekia
4. Dalam Profil Media Sosial Profesional
Contoh:
LinkedIn:
Maria Pratiwi, S.Pd., M.Pd. – Curriculum Developer
Alasan Mengapa Penulisan Gelar Harus Konsisten
Konsistensi dalam penulisan gelar akademik memberikan manfaat penting, seperti:
-
Meningkatkan kepercayaan di mata rekan profesional dan institusi.
-
Mendukung citra akademik saat menulis artikel, buku, atau publikasi ilmiah.
-
Mempermudah pencarian data dalam database pendidikan atau perpustakaan digital.
-
Menghindari kesalahan cetak dalam dokumen resmi seperti ijazah atau sertifikat.
Perbedaan Penulisan di Media Informal vs Formal
Meskipun penggunaan gelar dalam media sosial seringkali lebih santai, penulisan gelar sebaiknya tetap mengikuti kaidah formal, terutama di platform profesional seperti LinkedIn atau dalam email kerja. Namun di media seperti Instagram atau Facebook, gelar bisa dihilangkan jika tidak diperlukan secara kontekstual.
Namun perlu diingat: meskipun media informal tidak terlalu menekankan tata bahasa, menjaga format penulisan gelar tetap rapi menunjukkan kesadaran diri dan etika akademik.
FAQ Seputar Penulisan Gelar S.Pd. M.Pd.
1. Apakah penulisan S.Pd., M.Pd. harus selalu menggunakan koma?
Ya. Koma digunakan untuk memisahkan nama dengan gelar, dan antar gelar jika lebih dari satu.
2. Apa arti titik setelah huruf di gelar?
Titik menandakan bahwa huruf tersebut adalah singkatan, sesuai kaidah penulisan dalam PUEBI.
3. Bolehkah menulis gelar tanpa titik, misalnya S.Pd atau MPd?
Tidak boleh. Penulisan tersebut tidak sesuai dengan aturan kebahasaan dan dianggap tidak baku.
4. Apakah gelar ditulis sebelum atau sesudah nama?
Dalam bahasa Indonesia, gelar seperti S.Pd. dan M.Pd. selalu ditulis setelah nama.
5. Bagaimana jika seseorang memiliki gelar S.Pd. dan juga gelar non-kependidikan seperti M.M.?
Contohnya: Rudi Hartono, S.Pd., M.M.
Kesimpulan
Mengetahui penulisan gelar S.Pd. M.Pd. yang benar sangat penting bagi siapa pun yang telah menempuh pendidikan formal dan ingin menampilkan gelarnya secara tepat dan profesional. Dengan mengikuti kaidah bahasa Indonesia dan aturan akademik yang berlaku, kita bisa menunjukkan apresiasi terhadap proses pendidikan yang telah dijalani sekaligus memperkuat citra diri di ranah profesional. Slot deposit 1000
Mulailah menulis gelar Anda dengan benar. Sebab, dari hal kecil seperti penulisan gelar, profesionalisme dan kredibilitas Anda bisa dinilai.