Dalam dunia profesional dan akademik, penggunaan gelar yang tepat bukan hanya soal etika, tetapi juga mencerminkan penghargaan atas capaian seseorang. Sayangnya, tidak sedikit orang yang masih bingung mengenai penulisan gelar yang benar, baik itu gelar akademik maupun profesi. Kesalahan dalam penulisan bisa menimbulkan kesan kurang profesional, terutama dalam dokumen resmi atau komunikasi formal.

Penulisan gelar melibatkan kaidah tertentu yang harus diikuti, termasuk penggunaan tanda baca, urutan gelar, serta penempatan nama. Banyak yang menuliskan gelar secara sembarangan, misalnya menempatkan gelar di depan dan belakang nama secara bersamaan, atau tidak menggunakan tanda titik pada gelar tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami aturan baku dalam penulisan gelar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang penulisan gelar yang benar, mulai dari aturan dasar, kesalahan umum, hingga contoh penulisan nama dan gelar yang benar berdasarkan jenis gelar.

Apa Itu Gelar dan Mengapa Penulisannya Penting?

Gelar adalah tanda kehormatan atau pengakuan atas pencapaian seseorang dalam bidang akademik maupun profesional. Gelar ini dapat disematkan di depan atau di belakang nama, tergantung pada jenis dan kebiasaan yang berlaku. Misalnya, gelar akademik seperti S.Psi., M.Kom., atau Dr. diberikan berdasarkan pendidikan formal, sedangkan gelar profesi seperti Ir. atau dr. berkaitan dengan bidang keahlian tertentu.

Penulisan gelar yang benar penting dalam berbagai konteks, seperti surat resmi, undangan, artikel ilmiah, atau bahkan kartu nama. Kesalahan kecil seperti menulis “dr” tanpa titik, atau menempatkan gelar di urutan yang salah, bisa dianggap sebagai ketidaktahuan akan etika berbahasa dan profesionalisme.

Selain itu, penulisan gelar yang tepat menunjukkan rasa hormat terhadap pemilik gelar. Mengabaikan detail-detail kecil ini bisa dianggap sebagai bentuk kurangnya apresiasi terhadap pencapaian akademik atau profesi seseorang.

Aturan Umum Penulisan Gelar yang Benar

Berikut beberapa aturan dasar dalam penulisan gelar yang benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI):

  1. Penggunaan Tanda Titik: Setiap singkatan gelar harus diakhiri dengan tanda titik. Contoh: S.T. (Sarjana Teknik), M.Hum. (Magister Humaniora).

  2. Penempatan Gelar: Gelar akademik biasanya ditulis di belakang nama, sedangkan gelar profesi seperti dr. atau Ir. ditulis di depan nama.

  3. Urutan Penulisan Gelar: Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, urutannya dimulai dari gelar akademik tingkat rendah ke yang lebih tinggi. Misalnya: Ir. Budi Santoso, S.T., M.T.

  4. Tanda Koma: Antara nama dan gelar diberi tanda koma. Contoh: Andi Wijaya, S.Kom.

Contoh Penulisan Nama dan Gelar yang Benar

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah beberapa contoh penulisan nama dan gelar yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia:

  • dr. Andini Rahmawati, Sp.A.
    (Gelar profesi dokter umum dengan spesialis anak)

  • Ir. Hendra Saputra, S.T., M.T.
    (Insinyur yang telah menempuh gelar sarjana teknik dan magister teknik)

  • Prof. Dr. H. Syaiful Anwar, M.Ag.
    (Guru besar dengan gelar doktor dan magister agama)

  • Rina Oktavia, S.Psi., M.Psi., Psikolog
    (Ahli psikologi dengan gelar sarjana dan magister, serta gelar profesi psikolog)

Perlu diingat bahwa gelar kehormatan seperti H. (Haji) juga tetap dituliskan jika relevan dalam konteks formal, namun bukan termasuk gelar akademik.

Kesalahan Umum dalam Penulisan Gelar

Meski tampak sederhana, ada banyak kesalahan umum yang kerap terjadi dalam penulisan gelar:

  • Tidak menggunakan titik pada singkatan
    Contoh salah: SKom → seharusnya: S.Kom.

  • Menulis gelar depan dan belakang secara berlebihan
    Contoh salah: Dr. Andi Rahman, Dr. → cukup satu: Dr. Andi Rahman

  • Penulisan gelar ganda tanpa urutan
    Contoh salah: M.T., S.T. → seharusnya: S.T., M.T.

  • Menempatkan gelar pada posisi yang salah
    Misalnya menulis M.Kom. di depan nama → seharusnya di belakang: Dian Pratama, M.Kom.

Cara Mengingat Penulisan Gelar dengan Mudah

Agar tidak salah dalam menulis gelar, Anda bisa mengingat beberapa tips berikut:

  • Gunakan pola [Nama], [Gelar Akademik]
    Contoh: Diah Ayu, S.E.

  • Untuk gelar profesi, gunakan pola [Gelar Profesi] [Nama]
    Contoh: dr. Agus Wibowo

  • Pastikan gelar selalu diakhiri titik jika merupakan singkatan.

  • Gunakan referensi resmi seperti PUEBI atau situs perguruan tinggi untuk memastikan bentuk singkatan gelar yang benar.

Pentingnya Konsistensi dalam Dokumen Resmi

Dalam dokumen resmi seperti ijazah, surat keterangan, atau laporan akademik, konsistensi penulisan gelar sangat penting. Ketidaksesuaian bisa mempengaruhi validitas dokumen, terutama jika digunakan untuk keperluan administrasi seperti beasiswa, studi lanjut, atau keperluan hukum.

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu merujuk pada aturan resmi penulisan gelar dan menggunakan format yang konsisten di seluruh dokumen.

Penutup

Penulisan gelar yang benar bukan sekadar tata bahasa, tetapi bagian penting dari profesionalisme dan penghargaan terhadap pencapaian seseorang. Dengan memahami dan menerapkan aturan serta contoh penulisan nama dan gelar yang benar, Anda bisa menghindari kesalahan umum dan menunjukkan sikap yang lebih profesional dalam berbagai situasi.

Mulailah dari sekarang untuk selalu menulis gelar dengan benar, terutama di dokumen penting dan komunikasi resmi. Jika masih ragu, gunakan panduan ini sebagai acuan atau konsultasikan pada ahli bahasa atau akademisi yang berwenang.

FAQ Seputar Penulisan Gelar yang Benar

1. Apakah gelar “dr.” dan “Dr.” sama?
Tidak. “dr.” dengan huruf kecil adalah gelar profesi dokter, sedangkan “Dr.” dengan huruf besar adalah gelar akademik doktor (setara S3).

2. Apakah wajib menulis gelar lengkap dalam undangan atau surat resmi?
Idealnya ya, terutama jika konteksnya formal atau akademik. Ini menunjukkan rasa hormat.

3. Apakah gelar bisa ditulis di email atau tanda tangan digital?
Boleh, selama ditulis dengan format yang benar dan tidak berlebihan.

4. Bagaimana penulisan gelar untuk lulusan luar negeri?
Gunakan padanan Indonesia jika tersedia, atau tuliskan sesuai gelar asli diikuti penjelasan jika diperlukan.

Categorized in:

Blog,

Last Update: May 21, 2025